Selama
ini mungkin ada yang bertanya-tanya, Putri
Duyung yang digambarkan sebagai sosok wanita cantik bertubuh ikan itu
melegenda kisahnya hingga kini. Bahkan LOKAJAYA,
mendapatkan kisahnya yang terlukis pada batu akik koleksinya.
Marilah
kita telusuri keberadanya, yang dimulai dari perjalanan Christopher Columbus
Saat melintasi perairan Karibia menuju Rio del Oro pada 1493. Dia menulis dalam
sebuah jurnal
;“…tampak
tiga putri duyung yang muncul cukup tinggi di atas permukaan air. Namun mereka
tak secantik dalam lukisan, walau mereka memiliki rupa manusia…,” seperti
dikutip dari The Diary of Christopher Columbus, 9 Januari 1493.
Dari sini, Columbus meyakini keberadaan putri
duyung. Sebelumnya, bangsa Yunani
terlebih dulu mengenal siren –anak-anak perempuan Dewa Sungai Achelous yang
kemudian berubah menjadi perempuan dengan sayap burung dan bersuara merdu.
Kepercayaan
terhadap siren dianggap sebagai salah satu faktor munculnya mitos putri duyung.
Di berbagai wilayah Eropa hingga abad pertengahan kian banyak orang melaporkan
melihat putri duyung, yang konon gemar menyisir rambut panjangnya sambil
berkaca di cermin ketika duduk di atas batu karang.
Berbagai teori dan analisis dari berbagai belahan bumi, yang dikaitkan dengan misteri perwujudan ikan duyung itu, selama ratusan tahun terus bermunculan. Bukti demi bukti pun mulai banyak terungkap, baik berupa mummi, gambar di dinding kuil, bangunan kuno, ataupun bukti berupa patung-patung kuno.
Para ilmuwan menyimpulkan, pada dasarnya para ahli bersepakat, bahwa mahluk purba ini merupakan salah satu spesies hidup yang pernah ada di muka bumi ini.Hingga kini, kemajuan sains dan teknologi kelautan di dunia, pada dasarnya belum mampu mengungkap lebih jauh data data yang berkaitan dengan kehidupan mahluk air misterius ini.
Jadi bukan tidak mungkin, putri duyung juga sebenarnya wujud dari sebuah spesies biota laut yang pernah hidup. Dan semua kehidupan di kedalaman samudra, hingga kini masih belum terungkap semua. Hanya sedikit sekali yang tejangkau oleh pemikiran manusia. Sebagaimana firman ALLAH :
“Sesungguhnya
Allah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Qur’an, 54:49).
“…..Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri
mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Al- Fushshilat)
(* LK / BERBAGAI SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar