Awan panas dari erupsi gunung Merapi
disebut Wedhus Gembel. Subhannallah, fenomena alam ini juga tergambar pada batu
akiknya LOKAJAYA. Dan anehnya temuan akik” wedhus gembel” sebulan sebelum
gunung Merapi meletus awal Oktober 2010, tahun silam.
Wedus gembel itu tidak lain sebutan
halus yang biasa dipakai masyarakat Jawa untuk merujuk pada wujud yang diyakini
punya kekuatan luar biasa atau mematikan. Atau dalam konteks kedigdayaan
sebagai sakti mandraguna.
Wedhus gembel dalam konteks Gunung
Merapi ialah awan panas yang bisa membuat tubuh gosong seperti tersengat
listrik tegangan tinggi atau tersambar petir. Awan panas itu disebut wedhus
gembel karena bentuknya yang bergulung-gulung, mirip bulu gimbal biri-biri,
kambing yang oleh orang Jawa disebut wedhus gembel.
Wedhus gembel bukan seperti awan biasa yang
dari jauh tampak putih halus laksana kapas raksasa. Dalam kultur Jawa, ada
kebiasaan masyarakat (atau ada yang menyebutnya sebagai kearifan lokal dalam
konteks keselarasan dengan alam) untuk menyebutkan nama sesuatu yang punya
kekuatan besar tidak dengan nama aslinya.
Mereka lebih senang dan lega menyebut nama
lain sebagai bentuk penghormatan atau gelar. Misalnya, awan panas tadi disebut
wedhus gembel. Harimau biasa dipanggil dengan si mbah, ular biasa disebut oyod
atau akar. Atau, memakai sebutan Ngarsa Dalem. Kanjeng Sunan. Seperti halnya RADEN MAS SAID yang disebut
LOKAJAYA atau SUNAN KALIJAGA (LK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar