Rabu, 06 Januari 2016

JOKO TARUB VERSI SUFI








Inilah makna tersembunyi dibalik cerita JOKO TARUB . Dalam legenda disebutkan sosok lelaki muda ini tergolong suka usil. Betapa tidak, dia telah mencuri selendang  dari salah satu bidadari yang sedang mandi.  Ke-tujuh bidadari  tersebut tak menyadari telah diintip oleh mata lelaki tanggung. Semua bidadari kembali terbang ke kahyangan. Dasar nasib “ buruk” bidadari yang tercantik, lantaran tidak bisa terbang karena selendangnya telah dicuri pemuda usil ini.

Boleh jadi ini adalah sekedar cerita rakyat yang melegenda. Akan tetapi secara agama manapun bidadari adalah makluk ciptaan Allah yang suci. Yang mustahil akan turun kebumi, sebagaimana Firman Allah:

 “Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung, lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan, yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya, untuk golongan kanan.” (al-Waqi’ah: 35-38)

Mereka tidak beranak (melahirkan) tidak pula bertambah banyak. Bagaimana semua itu bisa terjadi? Allah telah memberi isyarat dalam al-Qur’an: “Mereka sebelumnya tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin.” (ar-Rahmaan: 74)


Sudah jelas, dalam ayat-ayat Allah diatas menjelaskan keadaan bidadari yang terjaga kesuciannya, tidak ada satu makluk pun bisa menyentuhnya baik manusia dan jin. Keberadaan bidadari-bidadari tak lain sebagai pendamping hamba Allah yang sholeh di surga kelak. Dan bukan secara kebetulan mendapatkan bidadari tersebut. Apalagi dengan jalan yang kurang baik (usil).

Allahu Akbar….lagi-lagi ini bukti kekuasaan Allah. Bahwasanya, penampakan sosok bidadari digantikan KUKILO yang dalam bahasa jawa artinya burung.  Bahwasanya burung melambangkan hobi sebagian pria. Bahkan kurang lengkap seorang pria tidak memelihara hewan cantik yang bisa terbang ini.

Jadi kisah Joko Tarub dan 7 bidadari (makluk cantik) jadi salah kaprah. Kebenaran hakiki membuktikan bahwa yang di tangkap JOKO TARUB adalah seekor burung gelatik yang sedang bertengger diatas kali . Keenam burung tersebut terbang setelah melihat kedatangan JOKO TARUB.

Makanya, sesampai di rumah si burung cantik ini jadi milik JOKO TARUB yang otomatis sebagai tuannya. Dalam cerita ini dikisahkan si burung hanya memerlukan sebutir padi untuk makan. Betul.. masuk akal sekali,  dia cuma seekor burung ... dan ini cuma cerita rakyat sebagai gambaran teladan kehidupan…Wallahu alam (lk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar