Senin, 07 Maret 2016

Misteri Tujuh


Inilah keajaiban angka 7. Dalam bahasa jawa itu pitu (artinya pitulungan= pertolongan). Bahkan ada Pesan tauhid secara matematis lebih menakjubkan lagi. Yaitu angka 7 atau kelipatannya, yang terdapat dalam struktur bangunan ayat atau kata dalam Alquran. Matematika angka 7 ini berfungsi sebagai sandi pesan tauhid, yang memperkuat makna pesan tauhid deskriptif yang dikandungnya. Pokok-pokok pesan tauhid deskriptif dalam Alquran kemudian dikapsulasi ke dalam Al-Fatihah, lalu dikondensasi ke dalam Basmalah.

Dan makna Basmalah adalah bertauhid dengan pemahaman, yang sekaligus bertauhid dengan amalan: berzikir.Seperti dicontohkan dalam QS Al-Baqarah ayat 117 berikut ini.  Bahwa “Allah Pencipta langit dan bumi, bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka cukup dengan hanya mengatakan: "Jadilah! lalu jadilah sesuatu itu”.

Kalimat perintah penciptaan dalam ayat ini adalah ‘Kun fayakun’, yang struktur kalimat arabnya terdiri dari 7 huruf (kaf, nun, fa, ya, kaf, wawu dan nun). Maka angka 7 ini adalah pesan tauhid secara matematis, yang memperkuat makna pesan tauhid secara deskriptif yang terkandung dalam kalimatnya. Yaitu bahwa semua makhluk di jagat raya ini adalah ciptaan Yang Maha Esa, Allah SWT. Begitulah, maka angka 7 sebagai sandi  pesan tauhid   dijumpai dalam seluruh sistem kehidupan: Al-Quran, manusia dan alam. Allah SWT telah menciptakan alam untuk mendukung kekhalifahan manusia dengan konsistensi struktur angka 7 .

Apakah kemunculan angka 7 ini kebetulan? Pasti tidak. Karena suatu yang kebetulan pasti tidak akan terjadi berulang-ulang. Apa lagi dengan pengulangan yang sangat sering dan terjadi dalam 3 konteks kehidupan yang berbeda: Alquran, manusia dan alam.

Maka angka 7 ini adalah desain Allah. Dia telah menciptakannya sebagai sandi pesan tentang kemahaesaan dan kemahakuasaan-Nya, bagi orang-orang yang mau berpikir. Subhanallah.Maka, hikmah dari pemahaman kita tentang fakta kebenaran tauhid melalui pesan matematis ini setidaknya terdiri dari tiga hal. 

Pertama, fakta kebenaran tauhid ini  mematahkan pendapat yang menyatakan bahwa Al-Quran adalah tulisan Muhammad SAW. 

Kedua, fakta kebenaran tauhid ini menolak teori Darwin yang menyatakan bahwa semua spesis hidup yang ada di bumi, termasuk manusia, berasal dari pendahulu yang sama (common ancestors),  yang kehadirannya di dunia terjadi dengan sendirinya, melalui proses seleksi alam (natural selection). 

Ketiga, dan ini yang terpenting, dengan merenungkan makna fakta kebenaran tauhid ini, seharusnyalah dapat meningkatkan kualitas keimanan, keislaman dan ketaqwaan kita. Sehingga ibadah ritual dan ibadah sosial yang kita laksanakan, akan berjalan dengan lebih benar, lebih baik dan lebih indah... Semoga.  Allah a’lamu bishshawab. (lk/ rep)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar