Selasa, 29 Maret 2016

AKIK RADEN SAID




Inilah penampakan pada batu akik berwarna hijau, ada wajah RADEN SAID yang taklain adalah LOKAJAYA atau saat putra Adipati Tuban, Tumenggung Wilakita ini menjadi Sunan KALIJAGA.

Berbeda pada AKIK LOKAJAYA (lebih dulu muncul) yang berbahan badar besi, Akik RADEN SAID, nampak lebih segar lantaran warna hijaunya lebih dominan.  Dan warna hijau adalah warna kejayaan dalam Islam,  mengingatkan kita tentang tembang ilir-ilir yang sering dilantunkan oleh Kanjeng Sunan KALIJAGA dalam benyebarkan agama Islam.

Inilah tembang ILIR- ILIR itu…

Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten
anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing
kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh
dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing
pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo
mengko sore
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak iyo…

Artinya…..
Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau bagaikan pengantin
baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah
(pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat
untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di
bagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti
sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung
banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya

Maknanya…
Sebagai umat Islam kita diminta bangun.
Bangun dari keterpurukan, bangun dari
sifat malas untuk lebih mempertebal
keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh
dalam diri kita yang dalam ini
dilambangkan dengan tanaman yang mulai
bersemi dan demikian menghijau. 

Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan
membiarkan tanaman iman kita mati atau
bangun dan berjuang untuk
menumbuhkan tanaman tersebut hingga
besar dan mendapatkan kebahagiaan
seperti bahagianya pengantin baru.

Disini disebut anak gembala karena oleh
Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk
digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita
menggembalakan hati kita dari dorongan
hawa nafsu yang demikian kuatnya.

Si anak gembala diminta memanjat pohon
belimbing yang bergerigi lima buah.
Buah belimbing disini,
menggambarkan lima rukun Islam. 

Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus
tetap memanjat pohon belimbing tersebut
dalam arti sekuat tenaga kita tetap
berusaha menjalankan Rukun Islam apapun
halangan dan resikonya. 

Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita...
yaitu pakaian taqwa, pakaian yang dimaksud
 adalah pakaian taqwa kita.

Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang 
di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki 
dan membenahinya agar kelak kita sudah
siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Allah SWT.

Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas
ketika kita masih sehat (dilambangkan
dengan terangnya bulan) dan masih
mempunyai banyak waktu luang dan jika
ada yang mengingatkan maka jawablah
dengan iya….(lk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar