Rabu, 30 Maret 2016

AKIK AL GOZALI

Satu lagi penampakan tokoh sufi yang tergambar di batu akik koleksi laskar LOKAJAYA. Dialah Imam Al gozali, nampak jelas beliau berada di sebuah padang pasir dan disebelahnya ada oasis (sumber air). Beliau menyendiri, beritikhaf memohon petunjuk pada ALLAH dengan menggali makna kitab Al Qur’an yang pada akhirnya menulis kitab Ihya Ulumuddin yang hingga kini jadi acuan kaum Nahdliyin. 

Imam  Al Gozali terkenal dengan kejeniusannya , dia lebih mendalami sebagai seorang sufi.   Akan tetapi sangat sedikit pengetahuannya tentang ilmu hadits dan sunah  nabi Muhammad  SAW yang seharusnya menjadi pengarah dan penentu kebenaran. Akibatnya beliau menyukai filsafat dan masuk ke dalamnya dengan meneliti dan membedah karya-karya Ibnu Sina dan yang sejenisnya, walaupun beliau memiliki bantahan terhadapnya.  Oleh karena itu beliau dianggap sebagian umat keluar jalur dari ajaran Islam yang hakiki.


Sebagai Imam Besar dari Baghdad ini tidak congkak dan cinta dunia. Bahkan dalam jiwanya berkecamuk polemik (perang batin) yang membuatnya senang menekuni ilmu-ilmu kezuhudan. Sehingga menolak jabatan tinggi dan kembali kepada ibadah, ikhlas dan perbaikan jiwa.

Pada bulan Dzul Qai’dah tahun 488 H beliau berhaji dan mengangkat saudaranya yang bernama Ahmad sebagai penggantinya. Pada tahun 489 H beliau masuk kota Damaskus dan tinggal beberapa hari. Kemudian menziarahi Baitul Maqdis beberapa lama, dan kembali ke Damaskus beri’tikaf di menara barat masjid Jami’ Damaskus. Beliau banyak duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin Ibrahim Al Maqdisi di masjid Jami’ Umawi (yang sekarang dinamai Al Ghazaliyah). Tinggal di sana dan menulis kitab Ihya Ulumuddin, Al Arba’in, Al Qisthas dan kitab Mahakkun Nadzar. Melatih jiwa dan mengenakan pakaian para ahli ibadah. Beliau tinggal di Syam sekitar 10 tahun.
 
Akhir kehidupan beliau dihabiskan dengan kembali mempelajari hadits dan berkumpul dengan ahlinya. Berkata Imam Adz Dzahabi, “Pada akhir kehidupannya, beliau tekun menuntut ilmu hadits dan berkumpul dengan ahlinya serta menelaah shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim). Seandainya beliau berumur panjang, niscaya dapat menguasai semuanya dalam waktu singkat. Beliau belum sempat meriwayatkan hadits dan tidak memiliki keturunan kecuali beberapa orang putri.”

Abul Faraj Ibnul Jauzi menyampaikan kisah meninggalnya beliau dalam kitab Ats Tsabat Indal Mamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); Pada subuh hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat, lalu berkata, “Bawa kemari kain kafan saya.” Lalu beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya di kedua matanya, dan berkata, “Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat Maut.” Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau meninggal sebelum langit menguning (menjelang pagi hari). Subhannallah…(lk/ berbagai sumber)
 



Selasa, 29 Maret 2016

AKIK BUNDA MENGANDUNG



Kasih ibu sepanjang masa, bahkan kemuliaan seorang ibu melebihi seorang bapak. Al Qur, an dan hadis nabi juga menyebutkan kewajiban berbakti kepada orang tua , khususnya sosok ibu. Dan kali ini LOKAJAYA membahas tentang perjuangan seorang ibu, tatkala dia mengandung selama 9 bulan demi melahirkan sosok anak manusia.

Dalam sebuah akik berbentuk cincin, kami namakan AKIK BUNDA MENGANDUNG. Bagi orang-orang yang beriman, tentunya sadar bahwasanya tak da yang kebetulan. Meski tergambar di batu akik, sosok ibu yang sedang mengandung tersebut adalah “AYAT-AYAT ALLAH” yang tersirat di alam ini.

Dan yang tersurat dia AL Qur’ an inilah ayatnya :

 “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”
(Qs. Al-Ahqaaf : 15)

Semoga kita senatiasa selalu ingat atas jasa orang tu kita khususnya IBU, bila dia masih hidup patuhlah pada keduanya. DAN BILA TELAH TIADA…. Mohonkan ampunan pada Allah atas kemua kesalahannya selama hidup didunia. Dan semoga kita sentisa menjadi anak shaleh bagi keduanya (IBU &BAPAK) .. AMIN (LK)

 


AKIK RADEN SAID




Inilah penampakan pada batu akik berwarna hijau, ada wajah RADEN SAID yang taklain adalah LOKAJAYA atau saat putra Adipati Tuban, Tumenggung Wilakita ini menjadi Sunan KALIJAGA.

Berbeda pada AKIK LOKAJAYA (lebih dulu muncul) yang berbahan badar besi, Akik RADEN SAID, nampak lebih segar lantaran warna hijaunya lebih dominan.  Dan warna hijau adalah warna kejayaan dalam Islam,  mengingatkan kita tentang tembang ilir-ilir yang sering dilantunkan oleh Kanjeng Sunan KALIJAGA dalam benyebarkan agama Islam.

Inilah tembang ILIR- ILIR itu…

Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten
anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing
kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh
dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing
pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo
mengko sore
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak iyo…

Artinya…..
Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau bagaikan pengantin
baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah
(pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat
untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di
bagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti
sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung
banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya

Maknanya…
Sebagai umat Islam kita diminta bangun.
Bangun dari keterpurukan, bangun dari
sifat malas untuk lebih mempertebal
keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh
dalam diri kita yang dalam ini
dilambangkan dengan tanaman yang mulai
bersemi dan demikian menghijau. 

Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan
membiarkan tanaman iman kita mati atau
bangun dan berjuang untuk
menumbuhkan tanaman tersebut hingga
besar dan mendapatkan kebahagiaan
seperti bahagianya pengantin baru.

Disini disebut anak gembala karena oleh
Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk
digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita
menggembalakan hati kita dari dorongan
hawa nafsu yang demikian kuatnya.

Si anak gembala diminta memanjat pohon
belimbing yang bergerigi lima buah.
Buah belimbing disini,
menggambarkan lima rukun Islam. 

Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus
tetap memanjat pohon belimbing tersebut
dalam arti sekuat tenaga kita tetap
berusaha menjalankan Rukun Islam apapun
halangan dan resikonya. 

Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita...
yaitu pakaian taqwa, pakaian yang dimaksud
 adalah pakaian taqwa kita.

Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang 
di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki 
dan membenahinya agar kelak kita sudah
siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Allah SWT.

Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas
ketika kita masih sehat (dilambangkan
dengan terangnya bulan) dan masih
mempunyai banyak waktu luang dan jika
ada yang mengingatkan maka jawablah
dengan iya….(lk)

Minggu, 27 Maret 2016

Masih Tentang DAJJAL 3




Sebanyak Tujuh buah akik Simbol Dajjal (illuminati) milik laskar LOKAJAYA sungguh menjadikan kami  harus men-syiar-kannya. Hal ini sangat relevan sekali seperti apa yang di utarakan oleh nabi Muhammad SAW, bahwasannya Dajjal akan datang dimuka bumi ini dengan ciri-ciri bermata satu. Dialah fitnah terbesar dan cobaan terberat pula di akhir jaman ini khususnya bagi umat Islam. Dan symbol mata satu ini sudah menjadi tren bagi kaum selebritas yang disebut symbol ILLUMINATI.

Pada saatnya munculnya,  Dajjal akan meng-claim dirinya adalah Tuhan, pencipta, dan penguasa alam semesta. Seperti pengulangan sejarah Fir’aun. Ad-Dajjal dan Fir’aun memang memiliki kesamaan yaitu Ini adalah Akik yang bercerita tentang kemunculan DAJJAL. Persis seperti apa yang di utarakan kedua-duanya sama-sama merupakan penguasa zalim.

Bahkan semua thaghut sepanjang zaman memiliki kesombongan yang mirip satu sama lainnya. Hanya saja ada yang mengaku secara terbuka bahwa dirinya adalah Rabb tandingan Allah, dan ada yang tidak menyatakannya secara lisan, tetapi sikap dan perilakunya kurang lebih sama, yaitu bertingkah seolah dirinya merupakan tandingan bagi Allah.

Tetapi masalahnya bukan sekedar mengaku sebagai Rabb atau Tuhan. Dajjal kelak akan menampilkan berbagai atraksi supranatural yang menyihir banyak manusia sehingga menjadi yakin bahwa Dajjal memang benar-benar Rabb tandingan Allah SWT.
Selanjutnya Nabi Muhammad bersabda:

“Dan di antara fitnah (Ad-Dajjal) juga adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabb-mu? ‘ Laki-laki Arab tersebut menjawab, ‘Iya.’ Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia (Ad-Dajjal), sesungguhnya dia adalah Rabb-mu.’ (HR Ibnu Majah – 4067)Shahih

Atas izin Allah, Dajjal bisa meyakinkan seorang Arab bahwa dirinya benar-benar Rabb. Dan si Arab itu bakal mempercayainya karena Dajjal (seolah-olah) berhasil menghidupkan kembali kedua orang-tua si Arab tersebut yang sudah meninggal dunia. Kemudian kedua orang-tuanya itu bersaksi bahwa Ad-Dajjal memang Rabb si orang Arab itu. Kedua orang-tuanya berkata: ‘Wahai anakku, ikutilah ia (Ad-Dajjal), sesungguhnya dia adalah Rabb-mu.’ Na’udzubillahi min dzaalika…!

Bukan hanya itu keluar biasaan atau sihir Ad-Dajjal. Ia bahkan diizinkan menyembuhkan berbagai penyakit yang diidap manusia. Di antaranya menyembuhkan penyakit buta serta orang berkulit belang. Kemungkinan ini telah terjadi di belahan bumi India  (Saibaba), dia pun disembah ketika usai menyembuhkan penyakit seorang yang tua renta. Namun itu hanya contoh para pasukan Dajjal. Termasuk kelompok yang selallu memusuhi kaum muslimin di daratan palestina (Israel). Hingga saatnya sang DAJJAL akan benar-benar muncul dengan ciri-ciri matanya buta sebelah. Wallahua alam (lk/ berbagai sumber)

Selasa, 22 Maret 2016

Akik Tanda Kebesaran Tuhan


Allahu Akbar... Allah maha besar, sungguh tanda-tanda kebesaran Allah telah nampak jelas sekali pada temuan laskar LOKAJAYA kali ini. Lafadz " Allahu Akbar " pada batu akik jenis JASPER ini tepat diatas gambar kumpulan NAGA BUMI yang dalam islam disebut Ad Dabbah (hewan melata tanda akhir jaman).

Batu akik berbentuk segitiga terbalik seberat 223 gram ini, seakan " menegur "  umat manusia atas keberadaan dan kekuasaan-Nya penguasa kehidupan ini. Bahwasanya, kini kita berada di akhir jaman ini harus senatiasa bergegas mohon ampun kepada Tuhan dengan memperbanyak amal shaleh.

Akhir jaman adalah dekatnya KIAMAT KUBRO (kiamat besar)  dengan ditandai sekumpulan ad dabbah yang keluar dari bumi. Di antara tanda Kiamat kubro, keluarnya binatang bumi (hewan melata sejenis ular besar)  di mana ia bisa berbicara kepada manusia dan memilah-milah mana mukmin dan mana kafir untuk melengkapi maksud ditutupnya pintu taubat. Munculnya tanda ini sama dengan tanda-tanda yang lain berdasar kepada al-Qur’an dan sunnah.

Firman Allah, “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82).
Di antara sifat binatang yang dijadikan oleh Allah sebagai salah satu tanda Kiamat adalah bentuk dan perbuatannya yang lain dari biasanya, ia bisa berbicara dan berdialog dengan manusia dan dia memberi cap iman atau kufur kepada mereka.

Sebagaimana keterangan yang ada di dalam hadits Abu Umamah bahwa Rasulullah bersabda, “Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, ‘Dari salah seorang yang dicap wajahnya…’.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).

Beberapa orang berpendapat bahwa ad dabbah  adalah ular yang berada di sumur Makkah. Ada yang mengatakan ia adalah Jassasah yang ada di laut Qalzam. Keterangan lebih dari ini tentang sifat-sifat dan ciri-ciri binatang ini maka ia hanyalah perkakataan orang-orang tertentu yang perlu dibuktikan dengan hadits yang shahih dari Rasulullah saw, jika tidak maka cukuplah hadits shahih sebagai pemberi keterangan, selebihnya wallahu a'lam. (lk/ berbagai sumber)