MUNCULNYA , Dajjal merupakan fitnah terbesar dalam sejarah umat manusia di muka bumi. Bahwasanya, Dajjal adalah seorang manusia yang buta sebelah matanya. Ia pun terkenal sebagai manusia hebat dalam tipu daya hingga banyak umat muslimin mengikuti jejak langkahnya saat ia menampakan diri.Membahas dimana turunnya Dajjal memang memiliki banyak versi .
Namun kita harus pandai-pandai dalam menyikapi dan mengumpulkan banyak hadis untuk melihat gambaran jernih tentang tempat turunnya Dajjal. Dalam penelusuran lebih jauh, riwayat-riwayat yang ada tidak memberikan informasi yang begitu rinci.
Menurut Abu Fatiah al Adnani, ia menyatakan bahwa sebagian penulis buku tentang fitnah Akhir Zaman membagi periode keluarnya Dajjal, yang pertama adalah Dzuhur yang berarti kemunculan dan Khuruj yang berarti keluarnya Dajjal. Kalimat Dzuhur dimaknai sebagai fase kemunculan dan Khuruj memiliki arti sebagai keluarnya dalam bentuk dan wujud yang bukan aslinya, waktunya sangat panjang dan itu terjadi sebelum kemunculan Al Mahdi.
Khuruj juga bermakna keluarnya Dajjal untuk yang terakhir kalinya dalam bentuk fisik sebagaimana yang disebutkan dalam banyak riwayat yaitu buta matanya dan bertuliskan kata ka fa ra tepat di dahinya. Fase keluarnya ini hanya terjadi selama 40 hari dan terjadi setelah keluarnya al Mahdi. Dalam penjelasan lebih jauh, keluarnya Dajjal yang pertama kali adalah untuk unjuk kekuatan, membuat fitnah, teror, mencari pendukung, dan menebar propaganda bahwa dirinya adalah tuhan semesta alam. Peristiwa ini berlangsung selama waktu yang tidak diketahui. Selama masa ini pun Dajjal mendapatkan kemenangan dan banyak mengalahkan musuh-musuhnya.
Dalam suatu riwayat yang menunjukkan bagaimana proses kemunculan Dajjal pertama kali di muka bumi. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahili, “Di awal kemunculannya, ia berkata: ‘Aku adalah Nabi. Padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” (HR. Ibnu Majjah. II/512-516)
Adapun keluarnya Dajjal yang terakhir kalinya adalah pada saat pertempuran akhir antara Dajjal dan kaum muslimin. Pendukung Dajjal saat itu bukan lagi para Yahudi yang tinggal di Israel. Mungkin saja Yahudi Israel saat itu sudah dikalahkan oleh kaum muslimin ketika penaklukan baitul Maqdis dilakukan oleh Al Mahdi. Pendukung Dajjal sendiri adalah kaum Yahudi Asbahan yang tinggal di sebuah perkampungan Yahudiyyah. Jumlah mereka sebanyak 70.000 orang dengan memakai topi. Dari Anas bin Malik ra, sabda beliau SAW, “Dajjal akan keluar dari kota Yahudi Isfahan (Wilayah di Khurasan, Iran, red.) bersama 70,000 penduduk Isfahan”. (Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad. Ibn Hajar berkata Shahih)
Menurut Abu Fatiah al Adnani, keluarnya Dajjal dari arah Timur ini disebabkan oleh kemarahan, hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam hadis, “Sesungguhnya Dajja akan keluar karena suatu kemarahan” (HR. Muslim dan Ahmad dari Ibnu Umar). Adapun peristiwa keluarnya Dajjal yang kedua kalinya adalah karena datangnya batsyatul kubra atau hantaman yang keras berupa meteor dari langit dan munculnya Dukhan). Dan ini terjadi setelah Al Mahdi dan kaum muslimin berhasil menaklukan Konstantin.
Arah kedatangan DAJJAL
Rasulullah memang pernah memberikan sinyal kedatangan Dajjal yang terkait sebuah laut. Ia bersabda, “Ketahuilah bahwa dia berada di laut Syam atau Laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur… dan beliau berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur.”
Kalaulah memang Dajjal akan muncul di segitiga Bermuda, pasti Rasulullah memakai redaksi kata “Barat” dan dengan jelas menunjukkan lokasi laut yang dituju. Dan kita juga tidak bisa menjustifikasi sebuah hadis untuk kemudian dilekatkan dengan kemunculan Dajjal di segitiga Bermuda.
Sebab dalam melihat persoalan Dajjal kita harus mengumpulkan seluruh hadis sebagai penguat antara satu hadis dengan hadis lainnya.Bahkan, Segitiga Bermuda yang disebut-sebut sebagai pintu keluarnya Dajjal pernah dibantah oleh kalangan Barat sendiri. Perusahaan asuransi laut Lloyd’s of London pernah menyangkal misteri segitiga Bermuda selama ini.
Mereka menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus tentang misteri segitiga Bermuda.
Namun
ada yang berpendapat bahwa DAJJAL dipenjara di pulau Socotra yang hanya didiami
40 ribu jiwa saja. Socotra sering dikaitkan dengan penjara Dajjal. Hal ini
karena jika berkunjung ke Socotra akan terkesan seperti ke planet lain dan
teori mengatakan, tempat ini mungkin sebagai tempat dajjal dikurung. Hal
itu semakin kuat dengan dipadukan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam kitabul fitan wa asyrotis sa'ah, bab Qishoshul Jassasah (4/2261 no
2942), bahwa tempat Dajjal dikurung ialah Laut Yaman. Wallahu Alam bishawab
(lk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar