Minggu, 20 Desember 2015

Gejolak Gunung Bromo





    


Penghujung tahun 2015 ini, gunung Bromo mulai “bergejolak”( erupsi).   Sejauh ini, belum dapat memprediksi kapan Gunung Bromo itu akan berhenti berupsi. Diatas ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, Gunung Bromo juga adalah sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat)

Gunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi strato tipe A dan terletak di dalam Kaldera Tengger. Ini merupakan gunung berapi termuda dalam jajaran di kaldera Tengger, seperti Gunung Widodaren, Kursi, Segorowedi, dan Batok. 

Kaldera Tengger sendiri berukuran 9 x 10 kilometer, dikelilingi oleh tebing curam dengan ketinggian 50 sampai 500 meter. Jajaran gunung di dalam kaldera dikelilingi oleh batuan vulkanik gunung Tengger Purba. Lantai kaldera bagian utara tersusun oleh batuan pasir, sementara bagian timur dan selatan kaldera didominasi oleh rerumputan atau di kenal dengan Padang Savana Bromo.



Selain memberikan dampak bencana ketika terjadi aktivitas vulkanis di Bromo, sisi positif keberadaan gunung berapi ini juga dapat kita lihat berupa inventarisasi sumber daya gunung berapi, seperti objek wisata alam.
Semoga saja Tuhan masih menunda erupsi gunung di sekitarnya seperti gunung Semeru, yakni gunung tertinggi di pulau Jawa. Tak terbayangkan,  kalau yang bergejolak itu gunung Semeru….ngeri. (lk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar