Rabu, 11 November 2015

MENUJU SUFI




Adanya, tarian Sufi merupakan inspirasi dari Filsuf dan Penyair Turki yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi, dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia dan di bumi ini adalah berputar. Tarian ini juga dianggap sebagai bentuk sebuah ekspresi dari rasa cinta, kasih, dan sayang yang maha tinggi dari seorang hamba kepada sang Robbi. Perputaran Tubuh yang berlawanan dengan arah jarum jam sebagai bentuk menyatukan diri dengan sang pencipta.


Ketika guru spiritual Maulana Jalaluddin Rumi yang bernama Syamsuddin Tabriz, meninggal dunia, Rumi mengekspresikan kesedihan itu dengan tarian sema tersebut. Ketika gurunya meninggal, Rumi sadar bahwa manusia itu fana. Dari tarian itu, Rumi menemukan tujuan hidup yang hakiki, yaitu mencari Tuhan. Sejak itulah dia mulai berputar, bahkan bisa selama tiga hari tiga malam.  Saat berputar, Rumi menanggalkan semua emosinya serta  semua rasa duniawi. Hanya satu yang dirasakannya, yaitu kerinduan dan kecintaan yang sangat besar pada Sang Pencipta.Tarian ini memerlukan fisik yang kuat, karena bisa berputar-putar sampai ber jam-jam.
                    


Akan tetapi, ada Pro dan Kontra dari berbagai daerah .ada yang beranggapan bahwa tarian sufi ini sesat. Di Indonesia tarian Sufi ini malah dijadikan ikon lagu “ Laskar cinta” milik Ahmad Dhani. Memang musisi kondang ini sangat mengidolakan tokoh-tokoh sufi seperti diantaranya, Jallaludin Rumi.



Ahmad Dhani sudah lama mendalami ilmu Sufi dan sudah lama berguru dengan Syaikh Hisyam Kabbani, bahkan Ahmad Dhani termasuk murid kesayangan, menurut sumber yang dapat dipercaya.Dhani memang dikenal gandrung terhadap segala hal yang berbau tasawuf. Dia dikenal banyak menggunakan simbol-simbol tasawuf dalam banyak pementasan yang diselenggarakannya, termasuk tarian-tarian Sufi ala para pengikut Jaladuddin Rumi.


Anak-anaknya pun diberi nama para ulama-ulama besar di dunia tasawuf seperti Al Ghazali, Jalaluddin Rumi dan Abdul Qadir Jilani. Dhani pun tidak segan-segan menyelipkan ajaran-ajaran tasawuf dalam lagu-lagunya, termasuk ajaran Mansur Al Hallaj yang oleh banyak ulama dianggap telah sesat sehingga dihukum mati oleh penguasa saat itu di kota Baghdad.
          

“membela” kesufian Rumi


Sebagian orang Muslim tak suka kepadanya,
karena beliau menggunakan bahasa Persia,
dan bukan bahasa Arab.

Syeh Siti Jenar adalah pengagung Rumi
dan mencoba bertindak seperti beliau,
hanya sayang Siti Jenar kurang belajar
teknik pemasaran, dia mengaku sebagai nabi,
dia mengaku bersatu dengan Tuhan
maka seperti Yesus,
orang-orang ingin membunuhnya.

Karena itu,
agar tak gampang-gampang kita menilai seseorang itu sesat,
coba ukur dan tes kenabiannya bila memang mereka mengatakan diri mereka sebagai Imam Mahdi,
mereka sebagai Yesus yang datang lagi,
mereka sebagai Mattreya yang datang lagi ke dunia
dan seterusnya cobalah berpikir bijak. ( lk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar