Sejatinya , akik adalah warisan adiluhung bangsa atau dengan kata lain sejak dahulu kala bangsa ini sudah menyukai akik sebagai identitas kaum lelaki. Terlepas dari budaya klenik (percaya kekuatan ghaib dalam batu akik), sesungguhnya memang ada energi secara alami dalam bebatuan tertentu pula. Ada yang dipercaya sebagai sarana kesehatan , ada yang dipercaya membawa hoki bagi sang pemakainya dan sebagainya.
Dahulu sang pemakai akik bisa dikatakan golongan elit dimasanya (priyayi, kyai dan para juragan). Namun dalam perkembangannya, dipasar-pasar tradisional mulai bermunculan pedagang akik secara tradisional pula cara menjajakannya. Biasanya, pada saat hari tertentu pula akik laris dibeli oleh golongan yang dianggap percaya terhadap hal-hal berbau klenik (dukun. red). Bahkan batu akik bisa dijadikan sarana "jimat" bagi si pasien sang dukun. Dan ujung -ujungnya ada mahar tertentu untuk " menebus " akik jenis tertentu dari sang dukun.
Kondisi ini lambat laun mulai berubah, meski masih saja ada yang mempercayai adanya kekuatan dalam sebuah batu (khodam). Padahal sesungguhnya, tak ada kekuatan selain ijin Tuhan. "Jangan sampai tertipu dengan tipu daya setan. Itulah perangkap setan agar, manusia terjebak dalam kemusrikan.Yang jelas, tiap batu itu sudah diciptakan Allah mengandung partikel-partikel yang berbeda. Dan secara alami dapat memancarkan aura tertentu, jadi bukan karena KHODAM, " Kata Gus Ghofur spiritualis asal Sampang Madura.
Dia mengakui, dirinya juga menyukai batu akik sebatas sebagai asesoris belaka. Dan dia tak menampik kalau pada bebatuan tertentu ada energi yang berbeda-beda pula. " Ingat , ini semua perantara saja (batu akik) bahwasanya kekuatan hanya milik ALLAH," tegasnya.
Apa yang diutarakan Gus Ghofur senada dengan Yogo (32) owner Sofia Permata ini mengaku menjadikan akik sekedar asesoris. "Dasarnya saya suka akik sejak SD, ini buktinya," ujar pengusaha permata yang mempunyai Stan di kawasan DTC sambil menunjukkan akik di kedua jarinya.
Ditanya tentang surutnya booming akik, dia mengatakan hal ini adalah hal yang biasa dalam suatu tren." Akik sudah ada sejak dulu. Jadi saya rasa , bagi pecintanya tak pernah mati," pungkasnya (lk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar