Penampakan gambar Kambing atau Domba pada akik koleksi LOKAJAYA , mengingatkan kita pada Kisah
NABI IBRAHIM yang identik dengan ternak yang satu ini. Begini kisahnya , nabi Ibrahim As adalah pesuruh Allah dan pembawa agama yang
seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat
kepada Allah . Termasuk beliau telah diuji Allah atas ketaatannya, agar
menyembelih putra semata wayangnya (Ismail) . Sungguh amat berat ujian yang
dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang
bermaksud:" Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia
mengamanatkan risalahnya.
" Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam {niat}
tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan
perintah Allah yang telah diterimanya.Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim
menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah
perintahkan.
Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya.
Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya.
Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah ia di
atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil
memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yang tergenang air
berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya,
seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat pertarungan antara
perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak
yang lain.
Pada akhirnya dengan
memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan
di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu
ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.
Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya:" Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikan. "Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan selanjutnya..oleh umat islam di langgengkan peringatan ini dengan menyembelih berbagai ternak di hari IDHUL ADHA. (LK/BBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar