Siapa sangka sosok AHMAD DHANI muncul pada batu akik koleksi LOKAJAYA, ini adalah nyata. Dialah disebut – sebut tokoh kontroversial, segala tindak tanduknya kadang orang awam sulit memahaminya. Dalam hal bermusik, tak jarang ia menyelipkan bait-bait Sufi didalam “ menebarkan” nilai kema’rifatan dalam aspek setiap lagunya.
Sesungguhnya, bagi yang mengetahuinya Dhani sejak belia dia mendalami dunia tasawuf. Dan terbukti, telah mempengaruhi setiap karyanya. Beberapa syair lagu –lagunya banyak yang bertutur tentang makrifat atau pengenalan kepada TUHAN. Maka terpadulah dua sisi hidup bagi manusia yaitu MAKRIFAT CINTA.
Ahmad Dhani juga seseorang yang mempunyai konsep jelas dalam hidupnya. Apa yang dia cintai, dia terapkan dalam hidupnya. Ini terbukti dari pemberian nama buat ketiga anak Dhani. Mereka adalah Al Ghazali, El Jalaluddin Rumi, Abdul Qadir Jaelani.
Ketiga nama tersebut adalah beberapa nama –nama tokoh besar sufi Islam selain Rabi'ah Al-Adawiyyah, Husain Manshur Al-Hallaj, Ibn 'Arabi dan Syekh Siti Jenar.
Lantaran terlalu “konsisten” dalam berkarya dalam alunan sufistik tersebut , Dhani jadi obyek kemarahan Front Pembela Islam (FPI). Ini dikarenakan dalam lirik-liriknya menunjuk kepada cinta yang kongkret kepada Tuhan. Bukannya sekedar cinta konseptual yang sering dibawakan orang dalam lagu-lagu atau ceramah-ceramah mereka. Cinta konseptual yang dimaksudkan adalah cinta kepada Tuhannya orang Islam, yang dikenal dengan nama Allah SWT.
Dalam pandangan ini Tuhan dianggap sebagai milik golongan mereka dan harus diperlakukan sebagai ‘tokoh golongan’ mereka, bukannya ‘tokoh’ yang secara umum dikenal oleh berbagai pihak sebagai Tuhan. Dengan kata lain, Ahmad Dhani menunjukkan eksistensi penghambaan pada TUHAN bukan pada “ kulit” belaka (LK/BBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar