Munculnya akik
“MENARA MAKKAH” di awal tahun 2017 benar-benar fenomenal, bisa jadi sebagai
perlambang beberapa hal penting baik
di Indonesia maupun dunia. Betapa tidak, diatas akik seukuran mata sendok ini
terlukis secara alami gambar menara
makkah 90% detail. mirip seperti
kondisi kota makkah kekinian, lengkap dengan bangunan tinggi yang biasa disebut
Makkah Clock Royal Tower.
Misteri
adanya akik Menara Makkah, seakan memberikan isyarat tersembunyi. Inilah
pelambang atau isyarat tersembunyi yang pertama, faktanya awal maret tahun 2017, Indonesia
kedatangan Raja Arab saudi (Raja Salman) setelah berselang jarak 47 tahun. Ini
adalah kali kedua , setelah ditahun 1970, kedatangan Raja Faisal bin Abdul Azis
disambut Presiden Soeharto tidak semewah di era Presiden Jokowi seperti saat ini. Hal yang menarik disini, sekitar
1.500 rombongan Raja Salman “hanya” untuk berlibur di bali dengan segala
kemewahan keduniawian.
Isyarat
kedua, bangunan berbentuk menara yang disebut sebagai bangunan tertinggi kedua
didunia itu adalah menara MAKKAH atau ABRAj al Bait (menara jam). Kota suci
MAKKAH telah berubah jadi kota metropolitan. Gaya hidup hedonis kini jadi
panutan. Komplek Abraj al
Bait ini seluruhnya memiliki 3.000 kamar hotel dan apartemen ditambah 20 lantai
pusat perbelanjaan dan tempat parkirnya sanggup menampung 1000 mobil. Kini, tempat ziarah suci ini jadi mesin,
sebuah kota tanpa identitas, tanpa peninggalan sejarah, tanpa kebudayaan dan
tanpa lingkungan alam.
Menara MAKKAH (Abraj al Bait) adalah simbol hedonisme dan kemewahan. Jika kita memandang, pemandangan yang paling menonjol adalah bangunan MENARA MAKKAH dibanding Masjidil Haram. Ka'bah dan Masjidil Haram terlihat seperti miniatur yang berada di kaki MENARA MAKKAH (Abraj Al Bait) . Keanggunan dan kesederhanaan Masjidil Haram tertutup dengan keangkuhan dan kemegahan MENARA MAKKAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar