Kamis, 16 Juni 2016

Brandal Budiman Menuju Sufi


Inilah intisari dari makna penampakan sosok Brandal LOKAJAYA (Sunan KALIJAGA) pada akik LOKAJAYA. Sesungguhnya Allah Ta'ala akan mengampuni dosa hamba-hambanya meski sebesar apapun. Seperti halnya Sunan Kalijaga,beliau adalah seorang perampok atau brandal dilingkungan kadipaten Tuban (wilayah kekuasaan sang ayah yang saat itu menjadi Adipati). Bukan tanpa sebab, beliau merampok hasil bumi bertujuan untuk dibagikan pada rakyat yang kelaparan.

Ternyata apa yang dilakukan LOKAJAYA  masih dalam batas "kebenaran" sebabnya didasari dari rasa kasih sayang pada masyarakat miskin. Ini jauh berbeda dalam kondisi kekinian....banyak diantara oknum anak pejabat yang justru memanfaatkan " kekuasaan" orang tuanya untuk memperkaya diri dan untuk berfoya-foya belaka. 

Memang secara syariah, segala amal sodakoh seyogyanya harus didapatkan dengan jalan yang baik pula (halal). Maka dari itu, Lokajaya terus bertobat dan seakan menebus kesalahannya ketika menunggui sebuah tongkat milik gurunya (Sunan Bonang) di sebuah kali kawasan Gunung Surowiti. Itu dilakukan demi untuk mendapatkan ilmu tasawuf dari sang guru.

Dari sini dapat kita petik satu pelajaran, setiap hamba pasti pernah terjerumus dalam dosa bahkan juga dosa besar. Mungkin saja seseorang prnah merampok, membunuh orang lain tanpa jalan yang benar, pernah menegak arak (khomr), atau dosa-dosa besar lainnya yang mungkin saja di antara kita pernah terjerumus di dalamnya. Lalu masihkah terbuka pintu taubat? Tentu saja pintu taubat masih terbuka, ampunan Allah begitu luas.



Sebuah hadits yang patut jadi renungan, Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,



”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi no. 3540. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
(lk/bbs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar