Simbol illuminati
(DAJJAL) ada dimana- mana. Diakhir
jaman ini lambang segitiga dengan mata
ditengahnya (all see being) telah
jadi tren di sebagian kalangan, terlebih anak muda. Tapi tahukah anda, ini adalah propaganda para
pengikut DAJJAL. Seperti dijaman CLEOPATRA, sosok ratu Mesir dengan lambang kebanggannya mata Horrus (simbol illuminaty). Hal ini juga terdapat pada akik cleopatra, ada gambar sang ratu tersebut dan nampak Raja JULIUS CAESAR sedang bersimpuh dihadapannya dengan latar belakang simbol DAJJAL!!!.
Cleopatra
sangat mashur dengan kecantikannya, ia memiliki juga memiliki daya tarik lainnya yakni, kecerdasan yang luar biasa. Hingga
Julius Caesar dan Marc Anthony bertekuk lutut di hadapannya.
Dikala
Cleopatra mewarisi kerajaan yang bangkrut, yang bahkan tidak bisa mencetak koin
emas sebagai mata uang. Ia membangun pasukan, membaca laporan militer dan
laporan pengendalian belalang, membangun armada untuk menyaingi armada Romawi,
membuat Mesir kuat, dan mengadu domba lawan-lawannya yang kuat untuk saling
bertempur.
Dari
literatur shakespeare, diceritakan bahwa
Cleopatra meninggal karena gigitan ular yang ada dalam keranjang buah ara di
dalam kamarnya. Entah sebuah isue belaka…WALAHU ALAM.
Ada
kemungkinan, ular disebutkan disini merujuk pada ornamen ular pada mahkotanya,
yang disebut sebagai uraeus. Uraeus adalah ular suci yang melambangkan
kekuasaan tertinggi, dan di tiap mahkota para pharaoh Mesir terdapat lambang
ini.
Para
penguasa Mesir, biasanya diawetkan dengan cara dimumikan. Tapi saat ini, kita
tidak bisa melihat mumi dari Cleopatra VII. Hal ini dikarenakan saat Napoleon
berkuasa di Prancis, dia banyak merampas harta karun dari Mesir, termasuk peti
mumi Cleopatra VII. Sebagian harta karun ini akhirnya dikembalikan lagi ke
Mesir tapi peti mumi Cleopatra tidak sengaja tertinggal dan hilang. Hingga pada
tahun 1940-an peti mumi ini diketemukan kembali dalam keadaan kosong di tempat
pembuangan sampah. Hal ini sangat relevan dengan firman ALLAH :
“(Al Quran) ini adalah penjelasan
yang cukup bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan dia, dan
supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang “Maka Kami jadikan
yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang
datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.s.
Al Baqarah, 2:66).”
Dari
hal ini, kita bisa mengambil pelajaran betapa dahsyatnya azab Allah di dunia
yang masih bisa kita lihat dan telusuri bekasnya. Para pharaoh atau firaun di
Mesir dikenal akan penyembahannya terhadap berhala. Dewanya yang tertinggi
bernama Amon Ra yang merupakan pengejawantahan dari matahari. Ada pula
sesembahan mereka yang bernama Osiris.
Dari tulisan-tulisan yang diketemukan,
diketahui bahwa Osiris ini adalah sesosok manusia yang mengajarkan bangsa Mesir
pengetahuan, cara bertani, berternak, militer, dan hal-hal lain yang semula
tidak mereka ketahui, Osiris ini juga mengajak bangsa Mesir kepada suatu
ajaran. Karena jasanya yang besar bagi bangsa Mesir ini, Osiris dikultuskan dan
dianggap sebagai salah satu dewa.
Ini
sangatlah jelas, perbuatan-perbuatan para firaun Mesir, dalam hal ini
Cleopatra, sangat tidak sesuai dengan ajaran para nabi dan rasul. Sebelum
bertemu dengan Julius Caesar dan Marc Anthony, Cleopatra menikah dengan
saudaranya sendiri dan memiliki dua orang anak yang nantinya dibunuh oleh
bangsa Romawi. Menyekutukan Allah, menikahi mahram, berzina, dan hal-hal fasik
lainnya hingga meninggal pun, mayatnya tidak diketahui dan hilang di tempat
pembuangan sampah. Azab ALLAH telah datang sesui dengan firmannya :
“Itu adalah sebagian dari
berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu
(Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya
dan ada (pula) yang telah musnah. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat
sedikit pun, kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di
waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka
kecuali kebinasaan belaka. (Q.s. Huud, 11 : 100-101).”
Hikmahnya kisah umat masa lalu menjadikan kita semua sebagai
pelajaran atas kebenaran Al Qur’an sebagai
petunjuk bagi umat manusia. (lk/bbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar