Rabu, 08 Juni 2016

AKIK CLEOPATRA






Simbol illuminati (DAJJAL) ada dimana- mana. Diakhir jaman ini lambang segitiga dengan mata ditengahnya (all see being) telah jadi tren di sebagian kalangan, terlebih anak muda. Tapi tahukah anda, ini adalah propaganda para pengikut DAJJAL. Seperti dijaman CLEOPATRA, sosok ratu Mesir dengan lambang kebanggannya mata Horrus (simbol illuminaty). Hal ini juga terdapat pada akik cleopatra, ada gambar sang ratu tersebut dan nampak Raja JULIUS CAESAR sedang bersimpuh  dihadapannya dengan latar belakang simbol DAJJAL!!!.

Cleopatra sangat mashur dengan kecantikannya, ia memiliki juga memiliki daya tarik  lainnya yakni, kecerdasan yang luar biasa. Hingga Julius Caesar dan Marc Anthony bertekuk lutut di hadapannya.
Dikala Cleopatra mewarisi kerajaan yang bangkrut, yang bahkan tidak bisa mencetak koin emas sebagai mata uang. Ia membangun pasukan, membaca laporan militer dan laporan pengendalian belalang, membangun armada untuk menyaingi armada Romawi, membuat Mesir kuat, dan mengadu domba lawan-lawannya yang kuat untuk saling bertempur.
 
Dari literatur shakespeare,  diceritakan bahwa Cleopatra meninggal karena gigitan ular yang ada dalam keranjang buah ara di dalam kamarnya. Entah sebuah isue belaka…WALAHU ALAM.
Ada kemungkinan, ular disebutkan disini merujuk pada ornamen ular pada mahkotanya, yang disebut sebagai uraeus. Uraeus adalah ular suci yang melambangkan kekuasaan tertinggi, dan di tiap mahkota para pharaoh Mesir terdapat lambang ini.

Para penguasa Mesir, biasanya diawetkan dengan cara dimumikan. Tapi saat ini, kita tidak bisa melihat mumi dari Cleopatra VII. Hal ini dikarenakan saat Napoleon berkuasa di Prancis, dia banyak merampas harta karun dari Mesir, termasuk peti mumi Cleopatra VII. Sebagian harta karun ini akhirnya dikembalikan lagi ke Mesir tapi peti mumi Cleopatra tidak sengaja tertinggal dan hilang. Hingga pada tahun 1940-an peti mumi ini diketemukan kembali dalam keadaan kosong di tempat pembuangan sampah. Hal ini sangat relevan dengan firman ALLAH :
“(Al Quran) ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang “Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.s. Al Baqarah, 2:66).”

Dari hal ini, kita bisa mengambil pelajaran betapa dahsyatnya azab Allah di dunia yang masih bisa kita lihat dan telusuri bekasnya. Para pharaoh atau firaun di Mesir dikenal akan penyembahannya terhadap berhala. Dewanya yang tertinggi bernama Amon Ra yang merupakan pengejawantahan dari matahari. Ada pula sesembahan mereka yang bernama Osiris. 


Dari tulisan-tulisan yang diketemukan, diketahui bahwa Osiris ini adalah sesosok manusia yang mengajarkan bangsa Mesir pengetahuan, cara bertani, berternak, militer, dan hal-hal lain yang semula tidak mereka ketahui, Osiris ini juga mengajak bangsa Mesir kepada suatu ajaran. Karena jasanya yang besar bagi bangsa Mesir ini, Osiris dikultuskan dan dianggap sebagai salah satu dewa.
Ini sangatlah jelas, perbuatan-perbuatan para firaun Mesir, dalam hal ini Cleopatra, sangat tidak sesuai dengan ajaran para nabi dan rasul. Sebelum bertemu dengan Julius Caesar dan Marc Anthony, Cleopatra menikah dengan saudaranya sendiri dan memiliki dua orang anak yang nantinya dibunuh oleh bangsa Romawi. Menyekutukan Allah, menikahi mahram, berzina, dan hal-hal fasik lainnya hingga meninggal pun, mayatnya tidak diketahui dan hilang di tempat pembuangan sampah. Azab ALLAH telah datang sesui dengan firmannya :

“Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikit pun, kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka. (Q.s. Huud, 11 : 100-101).”    
  
Hikmahnya kisah umat masa lalu menjadikan kita semua sebagai pelajaran atas kebenaran Al Qur’an sebagai  petunjuk bagi umat manusia. (lk/bbs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar