Mungkin diantara kita akan risih atau berpikir negatif pada istilah BRANDAL. Bagaimana tidak, kata BRANDAL yang merujuk pada sikap urakan, atau sejenis sikap-sikap tak terpuji telah lekat pada istilah tersebut.Bahkan ada yang menyalah artikan , bahwa sosok BRANDAL dengan perbuatan yang senantiasa menjadikan masyarakat resah. BAHKAN dalam kondisi kekinian, para brandal motor SELALU bikin ulah. Mereka menyakiti para penguna jalan dengan senjata tajam tanpa tujuan yang jelas. Bahkan tak sedikit pedagang kelas "emperan" jadi korban pemalakan yang dilakukan oleh para BRANDAL-BRANDAL MOTOR tak bertanggung jawab.
Gambaran diatas adalah oknum-oknum BRANDAL yang sama sekali tidak terpuji. Mereka lebih layak disebut MUSUH MASYARAKAT. Sebab segala tindakannya selalu meresahkan masyarakat. Dan inilah sifat-sifat buruk segelintir anak manusia yang mata hatinya sudah jauh dari hidayah ALLAH TA'ALA.
Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh RADEN SAID (SUNAN KALIJAGA) kala belum mendapat pencerahan dari sang guru (SUNAN BONANG). Pada saat beliau berjuluk : BRANDAL LOKAJAYA , bukan berarti dirinya kejam dan tidak berprikemanusiaan. Namun sebaliknya, hatinya penuh welas asih apalagi terhadap wong cilik . Dia merampok hasil bumi para penguasa (Majapahit) yang selanjutnya dibagi-bagikan pada rakyat miskin yang kelaparan. Memang ini adalah suatu dilema...namun niatannya hanyalah membantu rakyat yang kala itu dalam masa paceklik pangan.
Bila ada istilah BRANDAL LOKAJAYA REBORN, bukan berarti munculnya sosok-sosok pembuat kerusakan dimuka bumi. NAMUN lebih pada penekanan pada nilai intospeksi diri. Sudah baik kah kita? memang tak ada manusia yang sempurna, minimal ada niatan untuk berbuat lebih baik dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Dan jangan sampai salah langkah, justru menjadi biang - biang keonaran dengan bersikap anti toleran terhadap sesama. NAUDZUBILLAH...itu pertanda iblis telah bersemayam dihati pelakunya. (lk)